Selasa, 14 Februari 2017

Resume Buku True Story Bocah-Bocah Pembawa Hidayah


A.    Pendahaluan

https://ecs7.tokopedia.net/img/product-1/2015/8/2/528281/528281_fc01a10b-e951-4c27-8cf5-5c30eb505218.jpg 

Judul                           : Bocah-Bocah Pembawa Hidayah
Penulis                         : Nashir Syafi’i
Penerbit
                       : Istanbul
Tanggal Penerbit         : April 2015
Kitab Asli                    : Athfal Lakin Du’at
Penerjemah
                 : Muhammad Suhadi
Ukuran
                         : 14 cm x 21 cm
Berat
                           : 350 Gram
Tebal
                           : 208 halaman

Segala puji hanya milik Tuhan semesta alam. Buku ini memaparkan berbagai kisah yang bukan hanya sebagai hiburan dan kesenangan mata. Banyak pelajaran, nasihat, dan faidah yang dapat dipetik di dalamnya. Bisa jadi, kalimat yang benar dan tidak menarik perhatian dari seorang anak , justru menjadi jalan hidayah dan peralihan dari jalan kejelekan menuju jalan kebaikan.
Buku bocah-bocah pembawa hidayah ini berisi kisah-kisah spektakuler yang diperankan oleh anak-anak kecil hingga remaja, baik di masa lalu maupun kontemporer. Kisahnya ada yang mengundang decak kagum; ada yang membuat hati trenyuh; ada yang menjadikan hati terharu; dan ada yang membuat air mata menetes.
Anak-anak tidak lah  selalu berbuat onar, Remaja tidak lah selalu hura-hura, Anak kecil tidak lah selalu dididentikkan dengan guyonan. Banyak cerita-cerita yang diaktori oleh anak-anak justru membuat hati luluh hingga akhirnya menerima KEBENARAN.
B.     ISI
Hidayah menyapa siapa saja yang dikehendaki Tuhan, bahkan terkadang melalui perantaraan anak kecil sekalipun. Dan buku ini hadir membawa bukti-bukti untuk kita terutama sebagai pendidik dan orang tua. Mereka siap sedia  untuk memberikan penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Tuhan di usianya yang masih belia. Penulis memaparkan sejumlah tokoh yang ‘bersinar’ sewaktu muda. Dari mulai para nabi hingga liputan anak-anak penebar hidayah pada saat ini!
Berbicara tentang hidayah berarti membahas perkara yang paling penting dan kebutuhan yang paling besar dalam kehidupan manusia. Betapa tidak, hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Tuhan untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.

v  Ada Apa dengan Buku ini ?
Dakwah adalah jalan terbaik dalam berpikir dan menyikapi hidup. Dalam buku ini di jelaskan bahwa dakwah tidak hanya dikhususkan bagi para pendidik, ahli agama, pendakwah dan para penuntut ilmu. Kewajiban berdakwah adalah bagi seluruh umat baik laki-laki maupun perempuan, kecil, besar, terpelajar maupun tidak, semuanya wajib berdakwah.
Namun, khusus bagi para ahli agama, pendidik dan penuntut ilmu wajib menyampaikan secara detail, terkait hukum dan makna-maknanya. Pada saat ini, telah banyak sarana dan metode yang dapat memudahkan berdakwah. Diantaranya ,melalui radio, televisi,
surat kabar dan berbagai sarana lainnya.
v  Islam dan Anak-Anak kita
Dalam ajaran islam yang memiliki kitab suci Alqur’an terdapat beberapa ayat-ayat yang menghimpun beberapa kaidah pendidikan untuk peningkatan pendidikan anak, diantaranya adalah:
1.    Tidak menyekutukan Tuhan selainNya karena termasuk perbuatan syirik, yaitu kezoliman yang besar
2.    Bersyukur kepada Tuhan atas segala nikmat dan larangan
3.    Bersyukur kepada kedua orang tua, seperti mendoakan orang tua setelah setiap beribadah
4.    Menghormati, sabar, baik dan berkata lemah lembut terhadap kedua orang tua
5.    Mengikuti sifat dan perbuatan orang-orang yang sholih (baik)
6.    Percaya kepada hari kebangkitan (hari akhir)
7.    Tidak mengikuti kedua orang tua pada jalan yang salah (sesat/maksiat)
8.    Percaya Tuhan Maha Melihat segala sesuatu. Tuhan tidak menyia-nyiakan sedikitpun amal perbuatan manusia
9.    Penegasan untuk menjalankan ibadah (sholat)
10.    Mengerjakan yang baik dan mencegah perbuatan yang tidak baik
11.    Sabar menghadapi ujian
12.    Tidak sombong
13.    Melirihkan suara ketika berbicara
14.    Berjalan secara sederhana (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat)
       Sedangkan pilar-pilar pendidikan kontemporer meliputi beberapa hal, antara lain :
a.    Spiritual Question
b.    Emotional Question (EQ)
c.    Intelctual Question (IQ)
d.   Pendidikan jasmani
e.    Sosial Inteligent
f.     Etika



v  Rasululloh dan Anak-Anak Kita
Beberapa metode belajar yang di tunjukkan Rasululloh adalah:
-       Motivasi dan sosialisasi ahli agama : mengajak anak berdiskusi dan meminta pendapatnya terkait suatu kejadian atau peristiwa dengan memberikan penjelasan bila ada ketidakjelasan sesuai fase usia yang sdang dilaluinya
-       Belajar sambil bermain : pendidikan anak melalui metode permainan ( seperti: dengan tanah)
-       Belajar itu menyenangkan : bermain > bersenda gurau > tertawa
-       Reward (pemberian hadiah) :
-       Explanation (Penjelasan) : secara tegas menjelaskan bagaimana member nasihat dengan penuh cinta dan lemah lembut setelah melakukan pengawasan. Jika kedua cara ini tidak berhasil, baru terapkan cara tegas tapi penuh cinta.
-       Menyimpan rahasia
-       Perintah : penuhilah panggilan
-       Berbicara  bahasa anak
-       Tatap muka
-       Meminta izin kepada anak
-       Mengajarkan berusaha sebelum memenuhi keinginan anak
-       Memberi nama yang baik
-       Mengikuti ekstrakulikuler (pelajaran tambahan)
-       Mendoakan keberkahan saat kelahiran
-       Penuh kasih sayang meskipun sedang beribadah
-       Tidak membedakan dengan satu sama lainnya
-       Memberikan pelajaran etika sopan santun

v  Anak-anak dalam Lintasan Sejarah
Dalam ajaran Islam terdapat beberapa ayat-ayat yang menceritakan tentang memikul tanggung jawab ajaran Islam, menyebarkan, menggerakkannya, dan menyampaikan meskipun banyak rintangan menentang perjuangan mereka dalam usia yang masih belia seketika itu. Diantaranya sosok Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang mana kedua sosok agung tersebut dalam lintasan sejarah.  
Selain itu, beberapa lintasan sejarah yang diketahui telah memikul tanggung jawab dakwah dan menyampaikannya ialah anak-anak, diantaranya sebagai berikut :
-       Nabi Yahya as., ketika masih belia diberi iman dengan diturunkannya Kitab Taurat dan hikmah. Maksudnya, pemahaman, ilmu, tekad kuat, menerima kebaikkan, ketekunan dan usaha keras
-       Nabi Isa as, peran nabi Dawud as, Ibnu Abbas, menteri dan pelayanan remajanya, nasihat seorang anak, anak yang ahli ibadah, anak yang bertawakal, anak yatim yang lebih dermawan dari Hathim, seorang budak dan cintanya kepada Tuhan, anak yang bertakwa, cerdas dan pemberani
Dari beberapa lintasan makna sejarah tersebut, pada zaman dahulu anak-anak yang memikul tanggung jawab sehingga melahirkan pahlawan kecil serta pendakwah yang telah menunjukkan betapa banyak orang dewasa yang hidayahnya datang lantaran anak kecil yang berhati suci dan bersih.
v  Cerita Anak Teladan
Berbagai kisah yang telah dipaparkan memiliki banyak pelajaran, nasihat dan faedah yang dapat diraih didalamnya. Berbagai contoh ringkasan keajaiban yang terjadi pada masa sekarang, diantaranya adalah :
“Ya Tuhan, sadarkanlah kedua orang tuaku agar taat dalam ibadah”
Terdapat seorang ibu yang merasa tidak rela dan gelisah melihat sang buah hati sangat taat menunaikan ibadah (sholat) lima waktu dalam sehari. Namun, anak (± 10 th) itu telah membuat takjub dengan sikap dan perbuatan tersebut kedua orangtuanya senantiasa menjalankan ibadah dengan taat.
Kakek Sayang”
Ketika anak yang berusia empat tahun di berikan buku gambar agar tidak dapat menganggu kegiatan orang yang lebih dewasa. Maka, anak tersebut dengan imajinasinya menunjukkan gambar yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kemudian rasa penyesalan dan takjub muncul dari seorang ibu yang telah menyadari bahwa pola pikir anaknya telah menyadarkan perbuatannya. Seperti pepatah ‘Barang siapa menanam maka dia akan menuai’. Seketika itu, ibu berubah sikap dan perbuatan terhadap anak-anaknya dan kakek (mertua-ibu) yang menunjukkan sikap adil dan bijaksana.
“Guruku Berhenti Merokok”
Orang tua dan pendidik berhak menasehati anak-anaknya ketika berbuat yang salah. Suatu hari, seorang anak (± 7 th) yang sulit diatur dan sering berbuat kegaduhan di dalam kelas pulang sekolah sambil menangis. Kemudian, sang ibu merasa sedih melihat anaknya dan mencari sebab akibat kejadian yang dialami anaknya. Dengan sikap yang arif dan bijaksana ibu mengetahui kronologis kejadian tersebut. Berawal dari perbuatan pendidik (kebiasaan merokok) yang dinilai tidak baik telah dinasehati anak tersebut namun, sang pendidik mengacuhkan nasehat tersebut. Sehingga, anak tersebut melampiaskan kemarahan dan kebenciannya dengan perangai buruk. Hal tersebut, menunjukkan bahwa yang berhak memberikan nasehat itu bukan hanya orang yang lebih tua dari kita. Anak-anak yang masih beliapun berhak memberikan nasehat, karena hidayah dan anugerah terkadang datang berkat anak-anak kita.
“ Si Buta Melueruskan Cita”
Salim telah terlahir dengan memiliki kekurangan fisik yaitu tuna netra dan kaki pincang. Hal tersebut berawal ketika dia dalam kandungan dia memiliki ayah yang memiliki perangai buruk sebelum Salim lahir, ayah telah mengejek orang buta yang mengemis dan membuatnya  tersandung sehingga terjatuh dan ayah menertawakannya. Setelah itu, Salimpun lahir dengan kondisi yang sama dengan pengemis itu. Walaupun pada awalnya ayahnya tidak mau menerima Salim, namun ketika Salim SD  ia telah mengubah perangai buruk ayahnya dengan perbuatan yang membuat ayahnya takjub yaitu, meskipun Salim buta tapi ia dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan rajin beribadah di mesjid dengan kakinya yang pincang. Sehingga ayahnya bertaubat meninggalkan larangan-larangan dan mengerjakan segala perintahNya. Ketika ayahnya telah memiliki perangai baik bagi anak-anaknya, Salim telah beristrahat di syurga pada usia masih belia.
            Masih banyak lagi lembar demi lembar kisah yang tertulis dalam buku “Bocah-Bocah Pembawa Hidayah”. Berdasarkan beberapa lembar kisah yang telah dipaparkan menunujukkan bahwa hal tersebut tidak cukup bagi kita hanya terskesan atau sekedar meneteskan air mata. Namun, hal tersebut menunjukkan bahwa generasi inilah yang kita harapkan untuk  demi mencapai kebahagian hidup menuju hal-hal yang positif membangun dan memperjuangkan kejayaan yang akan datang.
v  Tips mencetak pendakwah Cilik
Beberapa langkah-langkah sederhana bagi siapa saja yang ingin melihat anak-anak menjadi anak yang sholeh, diantaranya;
1.    Memeprhatikan konsep pendidikan yang benar
2.    Menceritakan sejarah-sejarah yang menunjukkan sikap dan perbuatan yang berpengaruh pada jiwa anak tersebut.
3.    Manfaatkan waktu liburan pada hal-hal yang positif: silaturrahim, perlombaan yang bermanfaat serta meberikan contoh dermawan
4.    Menemani ketika anak-anak melakukan suatu kegiatan dan membiasakan gemar berbagi
5.    Mengadakan hal-hal yang positif
6.    Menumbuhkan rasa cinta ilmu dan pengetahuan
7.    Mengunjungi beberapa lembaga social dan panti asuhan agar memiliki pengaruh yang besar pada jiwa yang member maupun diberi
Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus dihindari. Diantaranya sebagai berikut;
-       Banyak aturan yang tidak membangun
-       Pergaulan yang buruk
-       Menggunakan media tanpa pengawasan
-       Tidak mengenalkan pengetahuan agama dengan baik
-       Suri teladan yang tidak baik
-       Acuh terhadap perkembangan anak
-       Lebih banyak bermain yang tidak bermanfaat
-       Sedikit kegiatan dan teman yang baik
-       Tradisi yang tidak baik
-       Majalah dan saluran TV menunjukkan hal-hal yang negatif
-       Berbeda pendapat
-       Minimnya media informasi yang baik
-       Tidak membiasakan mandiri ( semua pekerjaan dilakukan oleh pelayanan), dan lain-lain yang merupakan hal-hal negatif yang sangat mempengaruhi jiwa pada anak

C.    Penutup
Pendidikan yang baik adalah landasan unntuk mencetak generasi yang baik. Dalam hal ini sebagaimana kisah demi kisah yang telah dipaparkan. Disamping itu, anak-anak yang masih belia telah mendapat hidayah dan anugerah terdapat peran penting dalam jiwa mereka yaitu seorang ibu yang berjiwa besar dan ayah yang bijaksana serta para pembimbing yang lainnya.
Dan tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa kita sadari terkadang orang yang sebaya atau orang yang lebih tua menginginkan seseorang menjadi lebih baik itu merasa gengsi dan sulit untuk menunjukkan pengaruh yang kuat. Namun, anak-anak yang berjiwa baik dapat mengarahkan orang-orang yang lebih dewasa menjadi lebih baik dan menuju pada hal-hal positif. Karena anak-anak diciptakan memiliki fitrah yang suci, sebagaimana ajaran Islam telah memuliakan, menganugerahkan nikmat dan mengutmakannya. Bagaimana tidak, mereka (anak-anak) adalah cahaya di pagi hari, generasi masa depan, tonggak penopang umat, fajar yang sedang terbit dan seyuman manis.
“ Demi Tuhan, aapabila Tuhan telah memberikan hidayah kepada seseorang dengan perantaramu maka hal itu lebih baik bagimu daripada memperoleh beberapa ekor unta”
Ø Kelebihan
-          Memberikan warna positif dan sebuah inspirasi bagi banyak kalangan pendidik dan pembimbing baik di lingkungan keluarga (rumah) maupun di luar (sekolah & masyarakat).
-          Dalam pembahasan buku ini termasuk materi, bahasa dan penulisan yang mudah di pahami bagi masyarakat, keluarga dan anak-anak kita
-          Selain memberikan inspirasi, buku ini petunjuk untuk menyadarkan khalayak ramai agar tidak melupakan bahwa bocah-bocah adalah benih yang harus kita semai, bibit yang harus kita tanam dan generasi muda yang harus kita didik.
Ø Kekurangan
-          Jika dilihat dari judul buku ini, saya sependapat bahwa bocah-bocah adalah “tetes embun-embun di pagi hari’. Namun, terdapat sepatah kata yang menunjukkan bahwa anak-anak tidak pantas mengatakannya kepada orang yang lebih tua melawan yang mengarah kepada melawan atau membangkang.

D.    Kesan dan Pesan
Setelah menghayati lembar demi lembar buku ini, saya sangat menikmati terhadap kisah-kisah yang sangat memberikan isnpirasi terutama salah satunya saya sebagai pendidik dan calon orang tua bagi anak-anak dalam keluarga. Dan saya sependapat dengan kata-kata yang mengatakan “kita sangat mendambakan generasi yang besar, kuat dan tangguh”. Seorang penyair bersenandung:
Kami menghendaki generasi yang marah
Generasi yang menaiki cakrawala
Membersihkan sejarah dari akarnya
Membersihkan pikiran dari hati yang paling  dalam
Kami menghendaki generasi masa depan
Generasi yang berbeda roman mukanya
Tidak ada kompromi dengan kesalahan
Tidak toleran
Tidak kenal lelah
Tidak kenal kemunafikan
Kami menghendaki generasi yang pioneer
Besar
Wahai anak-anak
Dari samudera hingga teluk, kalian adalah tunas-tunas harapan
Kalian adalah generasi yang akan memutus rantai
Membunuh kemalasan yang mendekam di kepala-kepala kami
Generasi yang akan membunuh mimpi-mimpi di siang hari
Nak, kalian adalah permata
Sesuci embun dan salju
Janganlah menengok generasi kita yang kalah, anakku
Kami adalah orang-orang yang merugi
Kami laksana kulit semangka yang sia-sia tanpa guna
Kami bagaikan sandal-sandal lawas taj tersisa
Jangan baca cerita kami, anakku
Jangan ikuti jejak kami
Jangan terima pikiran-pikiran kami
Wahai hujan di musim semi
Wahai tunas-tunas harapan…..
Kalian adalah biji-biji subur dalam kehidupan tandus
Generasi yang akan menundukkan kekalahan

E.     Kaitan Dengan Orientasi Baru Psikologi Positif
Adapun kaitan dengan psikologi positif, bahwasanya kebanyakan orang beranggapan kalau anak-anak hanya selalu bisa membuat onar dan para remaja selalu membuat hura-hura. Namun, jika dalam lingkungan, sikap dan perbuatan anak tersebut dapat diarahkan dan di bombing dengan baik maka anak-anak tersebut dapat memberikan suatu energy yang positif sehingga dapat memberikan hidayah dan suatu kebahagian yang akan datang baik di dunia maupun diakhirat.
Dalam hal ini, sangat berpengaruh terhadap kekuatan karakter seorang anak yang dapat mengubah suatu hal yang buruk menjadi hal yang lebih baik sehingga dapat memberikan kebahagian bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar